Sabtu, 31 Mei 2014

review jurnal mengenal laporan sumber dan pengguna kas

Review jurnal mengenai laporan sumber dan pengguna kas


SIFAT LAPORAN SUMBER dan PENGGUNAAN Kas
Tujuan utama Analisis Laporan Kas untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan  ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut, modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi utang lancar.
Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya. Laporan sumber dan penggunaan kas menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan kas, yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
Laporan ini berbeda dengan laporan laba rugi, khususnya yang dalam penyusunannya menggunakan dasar waktu atau  accruals basis, karena laporan perubahan kas merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa memperhatikan hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh maupun biaya-biaya yang terjadi.
Subjek laporan perubahan kas adalah sumber dan penggunaan kas, sedang subjek laporan laba rugi adalah penghasilan yang direalisasi atau diperoleh dan biaya yang terjadi tanpa memperhatikan apakah penghasilan itu sudah diterima uangnya atau belum dan apakah biayabiaya itu sudah di bayar per kas atau belum. Kalau dasar yang digunakan dalam menyusun laporan laba rugi tersebut adalah dasar tunai atau  cash basis, dimana penghasilan baru diakui kalau sudah di terima uangnya dan biaya diakui kalau sudah di bayar tunai per kas, dalam hari ini
laporan laba rugi menunjukan sumber kas yang berasal dari operasi. Perlu diperhatikan bahwa sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih banyak sumber penerimaan kas lainnya, begitu pula penggunaannya tidak hanya untuk membiayai operasi. Oleh karena itu, laporan sumber danpenggunaan kas (laporan penggunaan kas) sifatnya  atau scopenya lebih luas dari pada laporan laba rugi baik yang penyusunannya berdasarkan cash basis maupun accruals basis.
Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat di gunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat di gunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor  atau bank dengan laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.

SUMBER KAS
Kas merupakan ktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu  perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan  bahwa kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena  itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan
baik, baik penerimaannya (sumber-sumbernya) maupun penggunaannya (pengeluarannya).
Penerima dan pengeluaran suatu perusahaan ada yang bersifat rutin dan terus-menerus dan ada
pula yang bersifat insidentil atau tidak terus-menerus. Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:

a.   Hasil penjualan Investasi Jangka panjang, aktiva tetap (ada penurunan Aktiva Tetap yang diimbangi dengan naiknya kas),
b.   penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas, pengeluaran tanda bukti hutang (wesel),hutang jangka panjang, serta bertambahnya hutang yang diimbangi naiknya kas.
c.    Adanya penurunan aktiva lancer selain kas yang diimbangi dengan naiknya kas, missal penurunan piutang karena adanya peneri9maan pembayaran.
d.   Adanya penerimaan kas dari sewa,deviden, hadiah, atau restitusi pajak dari periode sebelumnya.

PENGGUNAAN KAS atau PENGELUARAN KAS
          Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut :

a.   Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya.
b.   Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
c.    Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun jangka panjang.
d.   Pembelian barang secara tunai,adanya pembayaran biaya opersi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor,pembayaran sewa, bunga, premi asuransi,advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.

          Sumber penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dagangan maupun jasa bila dipertemukan dengan biaya operasi maka secara neto akan diperoleh sumber kas yang berasal dari operasi (laporan laba rugi dasar tunai). Akan tetapi pada umumnya perusahaan menyusun laporan laba rugi dengan menggunakan dasar waktu, oleh karena itu laba bersih yang dilaporkan dalam laporan laba rugi harus disesuaikan sehingga menjadi hasil operasi berdasarkan tunai (cash basis).

LAPORAN SUMBER dan PENGGUNAAN KAS
Penyusunan laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih  murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (noncash transaction).
Transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain sebagai berikut:
a.   Adanya pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible asset, dan  wasting assets. Biaya depresiasi ini merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
b.   Pengakuan adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun tidak, dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak dapat di tagih lagi.
c.    Adanya penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah habis disusut dan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
d.   Adanya pembayaran stock devidend (dividen dalam bentuk saham), adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.

Terhadap transaksi-transaksi yang tidak  mempengaruhi kas tersebut harus dilakukan penyesuainan (dilakukan jurnal  adjustment dan  reversal journal). Di samping itu juga perlu diadakan penyesuaian untuk menghilangkan pengaruh akibat dari penggunaan dasar waktu atau accruals basis accounting (yaitu adanya accrued and deferred revenue and expenses) sehingga pos atau rekening-rekening yang bersangkutan menunjukan penghasilan (revenue) dan biaya (expenses) tunai (cash basis accounting).
Penyesuaian-penyesuaian terhadap transaksi yang tidak mempengaruhi kas tidak dimasukan dalam buku catatan perusahaan tetapi hanya dalam  work sheet saja, karna seperti halnya penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja maka dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas dapat pula di lakukan secara langsung dari laporan keuangan atau dengan menggunakan bantuan work sheet mapun rekening (T account).

LANGKAH-LANGKAH dalam PENYUSUNAN LAPORAN SUMBER-SUMBER dan PENGGUNAAN DANA dalam ALIRAN KAS.

Dalam menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan kas, dimana dana dalam artian kas
memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
a.   Mendaftar pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom pertama dan kedua.
b.   Mendaftar pos-pos laporan laba rugi dari tahun yang diperbandingkan (current year).
c.    Tentukan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom ”Perubahan” debit dan kredit. Kolom  perubahan debit untuk mencatat adanya kenaikan aktiva, penurunan utang  dan modal serta bertambahnya biaya serta berkurangnya penhasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya biaya. 
d.   Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
e.  Membuat jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau pengaruh transaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
f.    Memindahkan saldo atau perubahan setelah  disesuaikan (kecuali perubahan kas) ke dalam kolom “Kenaikan dan Penurunan Kas” atau “Sumber dan Penggunaan Kas.Penurunan aktiva (selain kas), kenaikan utang, modal dan penghasilan merupakan sumber kas, sedangkan kenaikan aktiva (selain kas), penurunan utang, modal dan kenaikan biaya merupakan penggunaan kas. Perubahan kas tidak perlu dipindahkan ke kolom sumber dan penggunaan kas karena perubahan kas inilah yang dianalisis, selisih jumlah kolom sumber kas dengan penggunaan kas harus sama dengan perubahan yang terjadi dalam pos “Kas”.
g.   Untuk penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas datanya diambil dari dua kolom terakhir dari lembar kerja.

Contoh Kasus : Anggaran Penjualan
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri tas anak-anak, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kuartalan sebanyak 200.000 unit selama tahun 2006.

Berikut disajikan informasi berkenaan dengan rencana penjualan di atas, yakni sebagai berikut :
Rencana Penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut :
Kwartal I          :  10.000 unit
Kwartal II         :  50.000 unit
Kwartal III        :  20.000 unit
Kwartal IV       :  8.000 unit
Harga jual/unit :  Rp. 500
Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (2005) adalah Rp. 3.100.000
Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 70% ditagih dalam kwartal penjualan, sedangkan sisanya 30% ditagih pada kwartal berikutnya.

Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 5.400.000 yang tidak tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun 2006 
 

PT Singga Buana
Anggaran Penjualan
31 Desember 2006
                                
Keterangan
Kwartal

I
II
III
IV
Tahun

Ekspetasi Penjualan
 Rp   10.000
 Rp      50.000
 Rp      20.000
 Rp         8.000
 Rp       88.000

Harga jual perunit
 Rp     1.500
 Rp       1.500
 Rp        1.500
 Rp          1.500
 Rp         1.500

Jumlah Penjualan
 Rp15.000.000
 Rp75.000.000
 Rp30.000.000
 Rp 12.000.000
 Rp132.000.000


Skedul Ekspestasi Penagihan Kas

Piutang Usaha
 Rp 3.100.000



 Rp 3.100.000

Penjualan Kuartal I (15jtx 70%,30%)
 Rp10.500.000
 Rp 4.500.000


 Rp 15.000.000


Kuartal II (75jtx 70%,30%)

 Rp56.250.000
 Rp22.500.000

 Rp 75.000.000


Kuartal III (30jtx 70%,30%)


 Rp21.000.000
 Rp   9.000.000
 Rp 30.000.000


Kuartal IV (12jtx 70%)



 Rp 8.400.000
 Rp 8.400.000


Jmlh Kas yg Di tagih
 Rp10.500.000
 Rp 60.750.000
 Rp 43.500.000
 Rp17.400.000
 Rp131.500.000



 
PT Singga Buana
Anggaran Produksi
31 Desember 2006
                                                           
Keterangan
Kwartal

I
II
III
IV
Tahun

Ekspestasi Penjualan
 Rp 10.000
 Rp 50.000
 Rp 20.000
 Rp 8.000
 Rp88.000

Persediaan akhir yang dikehendaki
 Rp 12.000
 Rp   6.000
Rp   3.600
 Rp 4.000
 Rp  4.000


Jmlh kbthan prsd
 Rp 22.000
 Rp 56.000
 Rp 23.600
Rp12.000
 Rp92.000

Prsd. Awal
 Rp (3.000)
 Rp(12.000)
 Rp(6.000)
 Rp(3.600)
 Rp(3.000)

Jml  yg akn diprod
 Rp 19.000
 Rp 44.000
 Rp 17.600
 Rp 8.400
 Rp89.000

                                                           


D.     Siklus Kas
Aliran kas masuk dan aliran kas keluar akan terjadi secara terus menerus dalam perusahaan atau akan berlangsung terus selama hidupnya perusahaan.

     Sumber penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dagang maupun jasa bila di pertemukan dengan biaya operasi maka secara neto akan diperoleh sumber kas yang berasl dari operasi (laporan rugi-laba dasr tunai), tetapi pada umumnya perusahaan menyusun laporan rugi-laba dengan menggunakan dasr waktu, oleh karena itu laba bersih yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba harus di sesuaikan sehingga menjadi hasil operasi berdasarkan tunai (cash basis)
   
  referensi :http://chiimudh.blogspot.com/2012/04/analisis-sumber-danpenggunaan-kas.html