Rabu, 26 Maret 2014

review jurnal

Review Jurnal Kode Etik Penyajian Laporan Keuangan Dengan IFRS

Judul Penelitian    : Analisis Penerapan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan
                                  Pada PT.PLN (Persero) Area Padang
Penulis                  : Titin Sukma Tanjung ; Yosi Yulia,SE,MM,AK ; Dessy Haryani,SE,MM,AK   
ABSTRAK :
      Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan antara penyajian Laporan Keuangan pada PT. PLN (Persero) Area Padang dengan penyajian Laporan Keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 1. Data dalam penelitian ini merupakan data kualitatif. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan membandingkan antara Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) dengan Laporan Keuangan PSAK No.1
     Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan, PT. PLN (Persero) Area Padang telah menggunakan dasar hukum yang sesuai dengan ketentuan yang telah di atur dalam Standar Akuntansi Keuangan, meskipun ada perkiraan-perkiraan akuntansi yang tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 1). Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba/Rugi Komprehensif.
      Akhirnya penulis menyarankan kepada perusahaan agar menerapkan Standar Akuntansi Keuangan sepenuhnya agar Laporan Keuangan yang dihasilkan efektif dan bermanfaat bagi semua pihak.
Kata kunci : PSAK No. 1, Laporan Keuangan   
Nama File Journal : 09101155110116_Titin Sukma Tanjung_Akuntansi

1. PENDAHULUAN 
      Dengan perubahan standar akuntansi di Indonesia dari tahun 1994 sampai sekarang membuat banyak perubahan yang terjadi pada perubahan standar akuntansi keuangan di Indonesia dari tahun 1994-2013. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No.1 Laporan Keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan ekuitas , dan arus kas perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan PSAK dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
       Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang berskala besar maupun yang berskala kecil untuk mengetahui perkembangan dan kelangsungan usaha perusahaan ke depan (going concern). Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan,penggabungan,pengikhtisaran semua transaksi yang di lakukan oleh perusahaan dengan seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan usahanya dan peristiwa penting yang terjadi di dalam perusahaan. Laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan harus disajikan secara wajar,transparan,mudah dipahami dan dapat di perbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun antar perusahaan sejenis.Era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan sehingga mendorong perusahaan untuk lebih efisien dan selektif dalam beroperasi sehingga tujuan perusahaan dalam mencapai laba yang tinggi dalam jangka panjang bisa terwujud. Perusahaan sebagai organisasi profit oriented untuk selalu meningkatkan kuantitas serta kualitas usahanya sehingga keuntungan yang diharapkan akan tercapai.
       PT. PLN (Persero) Area Padang merupakan tenaga listrik sebagai sumber daya produksi maupun sebagai kebutuhan kehidupan sehari-hari mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan. Melihat situasi demikian, maka dicoba untuk melakukan studi kasus pada PT. PLN (Persero) Area Padang guna mengetahui Penerapan PSAK No.1 terhadap penyajian Laporan Keuangan perusahaan yang ditujukan kepada para pengguna atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkan hasilnya yang berjudul “ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.1 TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. PLN (PERSERO) AREA PADANG.

1.1 Rumusan Masalah
      Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah PT. PLN ( Persero ) Area Padang telah  
      sepenuhnya menerapkan PSAK No.1 pada penyusunan laporan keuangan?
1.2 Tujuan Penelitian 
      Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah Untuk menganalisis penerapan PSAK No.1 dalam penyusunan laporan keuangan sebagai bentuk pelaporan keuangan di PT. PLN ( Persero ) Area Padang.

2. Metode Penelitian
2.1 Variabel Penelitian
      Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan variable penelitian:
1. PSAK No.1, ( Kerangka dasar PSAK No.1 merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para penggunan eksternal. Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan untuk tujuan umum ( general purpose financial statements) yang di sebut laporan keuangan termasuk laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna.)
2. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang ( Laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi memiliki keterbatasan-keterbatasan serta prosedur-prosedur yang tidak dapat dipahami oleh semua pihak, terutama bagi mereka yang tidak mempelajari dan memahami akuntansi).
2.2  Sumber Data
       Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data Primer Yaitu data langsung diperoleh dari sumber-sumber informasi yang relevan dari perusahaan.Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari buku-buku literatur dan bacaan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti guna untuk melengkapi data primer mengenai Penerpan PSAK No.1 tentang Laporan Keuangan.

2.3 Metode analisis data
    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis kualitatif dengan metode analisis deskriptif yaitu alat analisis yang membandingkan dua segi yang berbeda antara teori dan praktek perlu dipertemukan agar dapat diketahui perbedaannya, sejauh apa perbedaan tersebut, apakah bersifat prinsipil. Untuk itu dilakukan analisis perbandingan membandingkan Penyajian Laporan Keuangan dengan PSAK No.1.

2.4 Hipotesa Penelitian
    Dalam melakukan penelitian ini dapat dibuat hipotesa yaitu diduga laporan keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang sudah sesuai dengan PSAK No.1 terhadap penyajian Laporan Keuangan.

3. Analisis Data dan Hasil 
  Pada dasarnya tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kinerja dari suatu unit bisnis dan untuk meramalkan kinerjanya pada masa yang akan datang. Pelaporan keuangan dapat disajikan dalam penyusunan laporan keuangan, penyusunan catatan atas laporan keuangan dan pengungkapannya. PT. PLN (Persero) Area Padang tidak menyajikan/tidak menyusun laporan arus kas dan laporan perubahan akuitas, karena itu merupakan tugas dari holding.
   Bagi pengguna eksternal PT. PLN hanya menyajikan laaporan keuangan dua jenis yaitu Laporan Posisi Keuangan dan Laporan L/R Komperhensif. Dalam PSAK No.1 terdapat lima unsur laporan keuangan, tetapi pada PT. PLN hanya menyajikan dua laporan keuangan.
1. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan atau sering di sebut dengan Neraca merupakan suatu laporan yang menunjukan posisi keuangan entitas per periode.Laporan posisi keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang lebih memprioritaskan Asset Tetap yang merupakan penunjang dalam aktivitas perusahaan.Laporan keuangan ini disusun dengan mengacu kepad PSAK No.1 dan standar yang ada pada PT. PLN.Laporan posisi keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang per 31 Desember 2012 memiliki Aset sebesar Rp. 792.906.547.815 ,Ekuitas Rp. 590.441.842.521, Liabilitas Rp. 202.464.705.294. Rincian atas masing-masing pos di neraca per 31 Desember 2012.
2. Laporan Laba/Rugi Komprehensif
Penyusunan Laporan Laba/Rugi Komprehensif pada PT. PLN (Persero) Area Padang berdasarkan Standar Akuntansi yang berlaku. Pada PSAK No. 1 laporan laba/rugi komprehensif terbagi atas dua bentuk, yaitu laporan laba/rugi berbentuk tunggal atau laporan L/R Per Unsur dan laporan laba/rugi berbentuk ganda atau Laporan L/R Per Fungsi.
    Aset PT. PLN (Persero) Area Padang yang dilaporkan sudah memenuhi sebagian besar ketentuan PSAK No. 1, akan tetapi PT. PLN lebih mendahulukan Aset tetap. Untuk PSAK No. 1 hanya memuat perlakuan akuntansi spesifik yang terjadi dalam suatu entitas, sedangkan perlakuan akuntansi lainnya yang terjadi harus menyesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
   Penerapan PSAK No. 1 Pada Liabilitas Secara garis besar penyajian dan pengungkapan liabilitas/kewajiban tidak sesuai dengan PSAK No. 1. Pada utang lancar PT. PLN (Persero) Area Padang tidak mempunyai pinjaman atau tidak memiliki utang kepada pihak bank, sehingga tidak dicantumkan ke dalam liabilitas. Tetapi PT. PLN memiliki hutang usaha kepada pihak ketiga dan kepada karyawan untuk uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Penerapan PSAK No. 1 Pada Ekuitas PT. PLN (Persero) Area Padang tidak sesuai dengan PSAK No. 1 karena PT. PLN merupaka BUMN yang tidak memiliki modal saham, modal PT. PLN semuanya bersal dari pemerintah.
     Penerapan PSAK No. 1 Pada Pendapatan dan Beban. Pelaporan pendapatan PT. PLN belum sesuai dengan PSAK No. 1 karena PT. PLN mengunakan laporan laba rugi yang nama nya berbeda denga PSAK No. 1 yaitu Laporan L/R Per fungsi. Dalam PSAK No.1 terdapat Laporan L/R Ganda, dimana laporan L/R ganda tidak diperkenankan menyajikan pos-pos pendapatan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif. Perlakuan beban pada PT. PLN sudah sebagian sesuai dengan PSAK No. 1.
      Penerapan PSAK No. 1 Pada PT. PLN (Persero) Area Padang
Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan, PT. PLN (Persero) Area Padang telah menggunakan dasar hukum yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang di atur dalam Standar Akuntansi Keuangan. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) telah disajikan sesuai dengan ukuran-ukuran normanatif untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang Tahun 2011-2012 yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif. Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi posisi keuangan, laporan laba rugi komperhensif secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.

4. Kesimpulan dan Saran
    Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 
1. Dalam penerapan Laporan Keuangan, PT. PLN (Persero) Area Padang telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku.
2. Laporan Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang telah menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan perusahaan.
3. Laporan Keuangan disajikan setiap akhir periode berjalan/akhir tahun.
4. PT. PLN (Persero) Area Padang telah menyajikan laporan keuangan pokok yg sesuai dengan PSAK No.1 yaitu berupa Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif. PT. PLN (Persero) Area Padang tidak membuat Catatan Atas Laporan Keuangan Karena PLN tidak mempunyai saham.
5. Penyusunan Dalam Laporan Posisi Keuangan PT. PLN (Persero) Area Padang belum sesuai dengan PSAK No. 1, Karena PT. PLN lebih mendahulukan Aset Tetap sedangkan dalam penyusunan dalam PSAK No. 1 dimulai dari Aset Lancar.
6. Penyusunan Laporan Laba Rugi Komprehensif telah menyajikan bentuk dua laporan yaitu laporan Laba Rugi Per Unsur dan Laporan Laba Rugi Per Fungsi.
Saran 
  Saran yang peneliti berikan untuk kesempurnaaan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:  
Bagi PT. PLN (Persero) Area Padang
a) Untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan tahun berikutnya diharapkan PT. PLN (Persero) Area Padang untuk menerapkan Standar Akuntansi Keuangan sepenuhnya agar laporan keuangan yang dihasilkan efektif dan bermanfaat bagi semua pihak.
b) Beberapa praktik akuntansi yang sudah sesuai dengan PSAK No. 1 diharapkan terus konsisten untuk diterapkan supaya informasi yang dihasilkan memiliki daya banding yang tinggi.
 
 Sumber                 :  http://www.upi-yptk.ac.id/ejournal/File_Jurnal/Jurnal%20baru.pdf  
 http://ni-nia.blogspot.com/2013/11/review-jurnal-kode-etik-penyajian.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar