Kamis, 29 November 2012

video bunda - melly goeslow with my best friends


hilangkan bau amis ayam

Hilangkan Bau amis dari Ayam:
  1. Oleskan dua sendok makan cuka dan diamkan selama satu jam. Kemudian baru dicuci seperti biasa. InsyaAllah bau anyir dan lendir ayam tadi akan hilang.
  2. Terlebih dahulu oleskan ayam dengan tepung terigu. Rendamkan dalam air sehingga 10 menit. Bilas dengan air bersih.

Rabu, 28 November 2012

Kesehatan buat perut


Manfaat Kesehatan Dalam Masalah Perut

Masalah perut penyebab berubahnya mimik muka seseorang, seperti saat kembung, sakit perut, maag yang bisa terjadi dimana saja. Dan hal itu pastinya akan berakibat pada kinerja yang kita lakukan sehari-hari seperti bekerja, sekolah, dan lain sebagainya.

Cara sederhana dalam mengatasi masalah perut.

1. Teh  Panas
Teh tanpa gula ini juga mengurangi resiko terkena gangguan perut atau kembung kronis dan tidak menimbulkan diabetes

2. Permen Jahe
Untuk menjaga-jaga terkena gangguan perut disarankan membawa permen jahe, karena permen jahe dapat mengurangi rasa mual dan asam lambung yang akan naik dan juga bisa mengurangi rasa panas yang diperut.
Jahe memiliki senyawa gingerol dan kurkumin, yang berfungsi untuk gangguan perut dan rasa mual.

3. Duduk Setelah Makan
Jika sering memiliki gangguan perut ini cobalah untuk duduk sejenak setelah makan, bayangkan hal yang positif sampai gangguan perut hilang, bagi sebagian orang cara ini efektif, karena dengan istirahat setelah makan, syaraf enterik akan maksimal berkerja membantu pencernaan.



Minggu, 25 November 2012

Travel ke raguna with my best friend



Pada tanggal 1 agustus saya jalan - jalan dengan teman - teman terbaik saya ke ragunan di daerah pasar minggu jakarta selatan . disana dengan harga tiket relatih murah kami dapat melihat semuanya bermacam - macam binatang dari masing - masing daerahnya .
salah satu tempat kami mendatangi itu adalah pusat primata schmutzer. itu tempatnya perkumpulan bermacam - macam jenis monyet disana juga kita membayar lagi tetapi tidak menguras dompet dengan harga Rp 5000

Pertama kali masuk, kita harus menaiki tangga, kemudian dari atas kita dapat melihat gorila dengan ukuran sebesar manusia. Primata lain yang ada disini antara lain siamang, simpai, kera putih, dan berbagai jenis lainnya.
Ada juga "Dunia Orang Utan", disini kita memasuki terowongan panjang dan gelap yang dibuat menyerupai goa, dimana antara tiap-tiap bagian dipisahkan oleh tali-tali yang menyerupai akar pohon. Pada sisi-sisi terowongan di bagian tertentu akan nampak kaca tebal sehingga kita dapat melihat orang utan yang berada di luar.
Setelah keluar dari terowongan, kita dapat menaiki rumah pohon yang tinggi atau berjalan diantara pohon melewati jembatan gantung. Ada juga tempat bermain untuk anak seperti ayunan, batang pohon yang dapat dipanjat, bergelantung di tali atau bermain pasir
disana sudah ada persediaan minum setiap melangkah terdapat air yang caranya minumnya di dipencet airnya ke mulut.


Jumat, 16 November 2012



TUMIS DAN PEPAYA UDANG REBON

BAHAN - BAHAN
Daun pepaya
udang rebon

BUMBU - BUMBU
cabai merah
bawang merah
bawang putih
royco
garam
gula

CARA PEMBUATAN
1. cuci daun pepaya
2. potong kecil - kecil daun pepaya
3. tumis bumbu - bumbu yang udah di tiriskan (bawang merah, bawang putih cabai merah )
4. diberi air sedikit , lalu masukkan daun pepaya dan udangnya
5. masukkan roco garam dan gula secukupnya
6. lalu oseng oseng hingga airnya abis
7.udah matang dan selamat menikmati

PISANG BAKAR FULL COLOR


PISANG BAKAR FULL COLOR




Bahan :


  • pisang uli
  • mentega
  • keju parut
  • selai strawberry
  • krim kental
  • meses cokelat

Cara Membuat :


  1. Panaskan mentega, masukkan pisang, masak hingga pisang kecokelatan. Angkat.
  2. masukan selai strwberry 
  3. Siapkan piring saji, letakkan pisang, taburi dengan keju parut dan meses cokelat . Sajikan hangat.

Tumis terong balado


TUMIS TERONG BALADO



BAHAN – BAHAN
·         TERONG
BUMBU – BUMBUNYA
·         GARAM
·         GULA PASIR
·         ROYCO AYAM
·         CABAI MERAH
·         BAWANG MERAH
·         BAWANG PUTIH

CARA PEMBUATANNYA
1.       Di cuci dahulu terongnya , lalu ditiriskan terongnya setelah itu dipotong belah dibagi empat
2.       Masukkan bumbu yang dihalusan seperti cabai, bawang putih , bawang merah ditumiskan
3.       Setelah itu masukan terong kedalam bumbu setelah ditumis
4.       Dimasak sampai ungu kecokelat - cokelatan

SAMBAL GORENG KENTANG

SAMBAL GORENG KENTANG


BAHAN - BAHAN SAMBAL GORENG KENTANG
Kentang
pete

BUMBU- BUMBU
Cabai merah
Bawang merah
Bawang putih

CARA PEMBUATAN
1. Potong kentang menjadi dadu lalu direbus hingga kekuningaan dan jangan terlalu lama merebus akan lembek sekali
2. setelah itu haluskan bumbu (cabai merah bawang merah dan bawang putih)
3. masak bumbu halus tersebut dan masukkan kentang diberi garam garam dan gula secukupnya
4. Dimasak hingga 5 menit hingga meresap bumbunya ke kentang. dan selamat menikmati

Selasa, 30 Oktober 2012

basis data


Basis data
Prinsip dari basis data itu adalah pengaturan . tujuannya itu mudah dalam pencarian
Dalam pengertian basis data tempat penyimpanan data elektronis yang di aturatau manage agar data dicari DBMS ( data base management system) .
DBMS adalah sebuah softwere / program  atau aplikasi untuk mengatur atau mengolah data di dalam basis data .
ContohdariDBMS :
-          Ms . excel
-          Data base lll ,lV, for base
-          Oracle
-          Sql
-          Dll
                                                
Dalam Word ini tidak termasuk dalam DBMS ,karna dari segi pencarian tidak memadai.
Istilah – istilah yang ada dalam basis data
1.       Entitas :objek pada sebuah lingkungan atau objek yang bisa di bedakan .
Contoh>> Mahasiswa , dosen , ob , karyawan ( lingkungangundar)
2.       Atribut :ciri – cirri dari entitas / karakter dari entitas .
Contoh>>entitas mahasiswa atributnya npm, nama ,alamatdll
3.       Nilai data / data value : isi dari atribut
Contoh>>atribut npm -> 42211478 (nilai  data / value)
4.       Kunci elemen data : atribut unik yang bias membedakan record (tandapengenal)
Record ituadalahkumpulan data yang terhubung / baris
Contoh :mahasiswa ->entitas

No
Nama
Npm
Alamat          
1
Errika
42211478
Jakarta
2
Aditiyo
45767391
Bekasi
3
Ayu
4568836
Bekasi





System pemroresan file tradisional
Misal : programmer A berbeda programmer B berbeda programmer C
(Kepegawaian)           (peroduksi )            (marketing)
Data pegawai           data pegawai          data pegawai
Sama                                                                    sama
 
Karena bagian produksi dan marketing mengcopy data dari bagian kepegawaian
Keuntungannya : Jika file rusak bagian lain tetep bisa beroperasi
Ciri-  ciri :
·         Mengurangi kerangkapan data (redudansi)
·         Data konsisten
·         Data oriented
·         Keamanandatanyaterjamin
·         Data shared (bisadibagi)
ciri – cirri tapi kerugiannya :
·         Jika file rusak semua bagian tidak bias beroperasi
·         storage besar (tempat hanya satu file datanya penyimpanan) karena hanya satu file datanya banyak
·         perlu tenaga ahli / spesialis karena yang memprogram hanya 1 stroge sebesar maka dibutuhkan tenaga ahli


Senin, 25 Juni 2012


Demokrasi dan Demokratisasi Indonesia
Oleh: Abdurrahman Wahid
Demokrasi adalah keadaan tertentu yang memiliki beberapa ciri, antara lain
harus bertumpu pada kedaulatan hukum dan memberikan perlakuan yang sama
pada semua warga negara di hadapan undang-undang. Ini harus ditunjang oleh
kemerdekaan berbicara, kebebasan berpikir dan sikap menghormati pluralitas
pandangan. Lebih jauh lagi, ia berarti keharusan memelihara dan melindungi
hak-hak pihak minoritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi semua
hal itu mengacu kepada kepentingan umum yaitu kepentingan bersama sebagai
bangsa dan negara. Dalam keadaan demokrasi itu berjalan sepenuhnya, orang
tidak memiliki ketakutan akan berpendapat atau berkelakuan yang aneh-aneh.
Kepentingan bangsa ditentukan oleh mayoritas pemberi suara dalam pemilihan
umum yang diandaikan menjadi wahana “kedaulatan rakyat”.
Untuk mencapai demokrasi seperti itu, dibutuhkan sebuah proses
demokratisasi. Proses ini berjalan lambat, dan terkadang cepat. Demokrasi
akan nampak terwujud dengan membentuk lembaga-lembaga demokratis dengan
cepat, walaupun adanya lembaga-lembaga itu tidak menjamin tradisi demokrasi
dapat tegak dan cepat. Pemerintah Orde Baru telah membentuk DPR-RI, MPR RI,
BPK dan MA; tetapi tradisi berdemokrasi ternyata tidak tumbuh di dalamnya.
Sang penguasa menentukan segara–galanya, sehingga lembaga-lembaga yang
mencerminkan demokrasi itu kehilangan arti bagi kita dan kita merasa
terpasung dalam pemasungan kemerdekaan pers, kemerdekaan berpikir, dan
bermacam-macam kemerdekaan lain. Kita merasa tercekik sehingga akhirnyapun
kita tidak percaya akan tegaknya demokrasi di negeri ini. Demokratisasi
telah gagal. Sekarang, kata demokrasi digantikan oleh kata reformasi.
Parpol yang semula tampak memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa,
ternyata hanya mementingkan kebutuhan sendiri atau kepentingan golongan.
Eksekutif, kehilangan arah mana yang harus dijadikan ukuran tentang
“kepentingan rakyat” itu. Akhirnya, ‘kepentingan bersama’ parpol
masing-masing dijadikan ukuran hingga hancurlah ukuran-ukuran kepentingan
rakyat itu, dalam artian kepentingan untuk menjaga kedaulatan partai-partai
atas pemerintahan.Karena mereka telah dicap mengkhianati demokrasi, maka
parpol-parpol itu lalu memanipulasi kata-kata reformasi/pembaruan. Ini
berarti “pencurian di siang bolong”, padahal mereka lebih memetingkan
bagaimana ‘menggunakan’ uang negara baik langsung maupun tidak langsung
untuk memenangkan pemilu legislatif maupun Presiden dalam waktu dekat ini.
Ada yang mengeruk habis kekayaan BUMN (sehingga diberitakan melalui kabar
angin, bahwa sebuah parpol menargetkan 5 triliyun rupiah untuk membiayai
kemenangan pemilu tahun depan). Uang ‘amplop’ dimanfaatkan dan diminta
-kalau perlu dengan cara-cara melanggar undang-undang-, setiap Kepala
Daerah (Gubernur, Bupati dan Wali Kota) “diharuskan” membayar upeti demi
memenangkan partai politik yang bersangkutan dalam pemilihan yang akan
datang.
****
Dalam keadaan demikian, sudah tentu proses demokratisasi menjadi sangat
terganggu. Penegakkan kedaulatan hukum menjadi tidak ada, pemberantasan KKN
hanya menjadi buah bibir saja, itupun kalau masih disebut. Uang ‘aspal’
beredar dalam jumlah yang sangat besar, tanpa tindakan apapun terhadap
pelakunya. Sebenarnya nama-nama mereka yang terlibat dalam percetakan dan
pengedaran uang palsu itu dapat ditanyakan, bahkan kepada “orang jalanan”.
Ketika seorang anggota DPR-RI “mengancam” mempersoalkan hal itu secara
terbuka, maka segera ia dihadapkan kepada kenyataan lain, bahwa parpol di
mana ia sendiri turut serta di dalmnya juga lebih korup dari pihak yang ia
ketahui menerima uang aspal tersebut.
Demikian jauh penegakkan kedaulatan hukum telah dilecehkan orang, sehingga
banyak orang sudah mulai putus asa, dapakah hal itu diwujudkan di negeri
kita? Cukup banyak orang yang berkesimpulan, bahwa demokrasi tidak mungkin
diwujudkan di Indonesia saat ini, lalu dengan demikian tidak ada gunanya
melakukan tindakan-tindakan mendorong kemunculannya dalam kehidupan
sehari-hari berarti, tidak ada gunanya melakukan upaya demokratisasi di
negeri kita. Karena itu, wajar saja jika lalu muncul “kesimpulan” bahwa
bangsa kita memang lebih senang hidup di bawah pemerintahan Orde Baru di
saat ini. Paling tidak, pemerintahan Orde Baru memberikan kepastian kita,
apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan tingkat hidup ada.
Jika perasaan ini cukup luas dalam masyarakat, barangkali perjuangan
menegakkan demokrasi akan menjadi lebih berat daripada dahulu. Walaupun
tidak ada “tragedi Trisakti” maupun “penembakan Semanggi”, tapi efek
perkembangan politik “yang damai” sekarang ini jauh lebih buruk bagi proses
demokratisasi. Pihak kepolisian negara dan aparat-aparat hukum lainnya,
menggunakan kembali pasal-pasal lama dari undang-undang kolonial yang
seharusnya sudah diubah. Karena DPR-RI sudah sibuk dengan bagi-bagi uang
dan segala macam fasilitas yang memanjakan hidup para anggotanya, maka
mayoritas suara menolak tiap upaya melakukan pembaharuan undang-undang.
Karena pihak eksekutif telah dikuasai oleh birokrasi yang hanya
mementingkan diri sendiri belaka, maka kepentingan rakyat yang hakiki akan
pembaharuan hukum yang dilakukan dengan serius, dengan sendirinya tidak
mungkin dilakukan. Akibatnya bunyi beberapa undang-undang seperti tentang,
Otonomi Daerah dan sejenisnya hanya melahirkan “raja-raja kecil“ yang tidak
dapat lagi di kontrol, dan menetapkan kebijakan secara serampangan.
Bagaimana di Kutai Kartanegara dan Kab. Gorontalo ada “proyek raksasa” yang
akan membuat daerah bersangkutan “cemerlang namanya” bisa dilarang oleh
Gubernur yang korup.
****
Cukup banyak orang yang meminta penulis berhenti berbicara tentang
demokrasi dan proses demokratisasi. Penulis menolak “ajakan” itu, karena ia
masih percaya bahwa masih harus ada yang memperjuangkan kedua hal tersebut.
Ini bagaikan upaya mendirikan forum demokrasi di masa lampau, jadi penulis
tidak akan mundur. Memang, terdapat perbedaan kualitatif antara upaya
menegakkan demokrasi yang sebenarnya dan memulai proses demokratisasi
sekarang dan dahulu, setidak-tidaknya dalam hal resiko fisik yang harus
dihadapi. Tetapi, bukankah esensinya sama antara kedua hal itu? Penulis
mengetahui, upaya mengembangkan demokratisasi saat ini tidak dihadapi
secara fisik oleh aparat negara, melainkan oleh “para preman” yang
dibiarkan bersimaharajalela tanpa ada upaya menindak mereka sama sekali.
Bahkan sementara aparat negara justru “membantu’ mereka secara diam-diam,
karena mereka enyediakan dana bagi kepentingan aparat negara yang
bersangkutan. Karenanya, mengatakan usaha demokratisasi memang mudah,
tetapi mewujudkannya dalam kenyataan merupakan kerja sangat sulit, bukan? []
Jakarta, 12 November 2003